Kota Banjar – Kota Banjar memiliki banyak komoditas unggulan pertanian dan salah satunya adalah kacang panjang. Tanah yang subur, unsur hara yang cukup dan minimnya hama penyakit dapat mendongkrak hasil panen dari budidaya kacang panjang. Selain unsur hara makro, terdapat unsur hara mikro yang seringkali petani kesampingkan kebutuhannya. Meskipun kebutuhan unsur hara mikro sangat sedikit, namun kebutuhannya harus tetap terpenuhi guna mencegah defisiensi unsur hara. Langkah yang tepat untuk memenuhi kebutuhan unsur hara dari budidaya kacang panjang adalah dengan menambahkan zat pengatur tumbuh Atonik 6.0 L dan pupuk cair mikro Metalik. Pada kesempatan kali ini, Fani Budiono selaku Field Asisstant wilayah Banjar kembali melakukan sosialisasi produk Atonik 6.0 L dan Metalik di kelompok tani Maju Makmur di Kecamatan Langensari kota Banjar yang dihadiri oleh 20 petani kacang panjang. Atonik 6.0 L merupakan zat pengatur tumbuh yang dapat membantu tanaman dalam mendukung proses fisiologisnya. Atonik 6.0 L dapat diaplikasikan hampir ke seluruh tanaman. Sedangkan Metalik merupakan pupuk cair mikro yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan unsur hara mikro pada tanaman. Kedua pestisida ini diaplikasikan dengan cara penyemprotan. Kelebihan dari Atonik 6.0 L dan Metalik ini adalah dapat diaplikasikan dengan pestisida lain seperti fungisida maupun insektisida. Banyak petani Banjar yang mengenal Atonik 6.0 L sebagai pupuk cair, bukan zat pengatur tumbuh. Setelah dilakukan sosialisasi, petani menjadi lebih paham mengenai perbedaan antara zat pengatur tumbuh dan pupuk cair. Saat ini petani sedang mengeluhkan mengenai serangan virus gemini yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat dan gagal berbuah. Petani berharap serangan virus gemini ini dapat segera teratasi sehingga saat panen tiba, tanaman kacang panjang tetap menghasilkan panen yang maksimal terutama setelah diaplikasikan Atonik 6.0 L & Metalik.
